Wednesday, June 09, 2004

Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah

Mas Didi yang baik hati,

Saya ingin memberi sedikit klarifikasi. Karena, saya menangkap, pengertian Ahlussunah yang sampeyan angkat, lebih mendekati istilah ahlussunah yang dimiliki kelompok non-NU di Indonesia. Bukan yang diyakini oleh warga Nahdliyiin.

Yang pertama mengangkat term "ahl al-sunnah wa al-jama'ah" , di Indonesia, adalah NU. Menyusul kenyataan gerakan Wahabi menguasai Jazirah Arabia, NU terbentuk. NU juga dibentuk untuk menjaga cara Islam Walisanga dari serangan para pembawa ajaran Wahabi di Indonesia yang mulai mengutuki "Islam Indonesia" sebagai TBC (Tahayul, Bid'ah, dan Churafat).

Upaya kiai-kiai Islam Pribumi ini (baca: NU) pelan-pelan berhasil. Masyarakat disadarkan bahwa Islam Indonesia adalah Islam khas dan sah, tidak seperti tuduhan para pengikut Wahabi tersebut. Dan keberhasilan lainnya: membuat Istilah Wahabi menjadi istilah pejoratif, jelek. Apapun yang berbau nama Wahabi masyarakat sudah punya stigma tersendiri. Ajaran Wahabi tidak bisa menembus dada masyarakat. Sampai detik ini pengikut Wahabi tidak bisa menjadi mayoritas. Selamanya minoritas.

Dengan dukungan dana yang sangat besar dari Pemerintah Saudi, organisasi "Wahabi" Indonesia masih belum puas. Propaganda lain digerakkan. Kali ini menyerobot istilah 'ahl al sunnah wa al jamaah' yang sudah lama menjadi milik NU, diakui sebagai hak mereka. Alasannya, mereka lebih banyak memakai Hadits dan mengikuti Sunah Nabi. Sengaja mereka menjauhi istilah Wahabi, karena takut dijauhi masyarakat. Atau menggunakan istilah lain, seperti Islam Salafy. Perebutan Istilah 'ahl al sunnah' makin jelas dengan terbentuknya, Lasykar Ahlussunah wal Jamaah (?). Istilah yang membingungkan. Padahal gerakan ini, dalam tradisi keilmuan Islam, masuk ke dalam kelompok Islam Salafy. Sementara jenis Islam "lawannya", seperti NU di Indonesia, Turki, India, Pakistan, dll, dikelompokkan dalam garis Islam Kholafy. Garis ini telah dimulai ratusan tahun silam, sejak munculnya polemik akidah antara kelompok mayoritas Muslim (Al Asy'ari) dengan Ibnu Taymiah.

Islam model NU masih dipelihara di belahan dunia lainnya, seperti di India, Turki, dll, yang juga defensif dari serangan Wahabi, jelas-jelas, kelompok ini menyebut dirinya sebagai Islam Ahlussunah wal Jamaah. Hal ini muncul, seperti halnya di Indonesia, karena Wahabi di India juga gencar hendak "mengislamkan" umat Islam disana. Dana milyaran Dollar dialirkan dari Saudi Arabia.

Sejak zaman reformasi, di Indonesia, tiba-tiba muncul kelompok yang mengaku-aku sebagai ahlussunah wal jamaah, padahal secara akidah kelompok ini sebagai pengikut Islam Salafy. Pemikiran Salafy, awalnya, dikembangkan secara metodologis oleh Ibnu Taymiah, diterus-kembangkan oleh al-Wahab. Lalu dibawa ke Indonesia, dengan segala variasinya, menjadi Muhammadiyah, Persis, dan al-Irsyad. Gelombang kedua, lewat para lulusan Saudi dan Yaman, menjadi Hizb Tahrir, Layskar Jihad, Front Pembela Islam, dan lain sebagainya.

Pada gelombang kedua inilah perebutan istilah ahlussunah ini dimulai. Mereka tahu betul, seratus tahun umur Muhammadiyah dan Persis, tidak bisa "mengislamkan" wong-wong NU yang sudah punya tameng ampuh: istilah Wahabi adalah negatif. Lalu, menyerobot istilah milik NU dan kelompok sealiran: Ahlussunah wal Jamaah. Diklaim, merekalah yang lebih pantas disebut Ahlussunnah.

Jadi, apa beda antara Ahlussunnah milik NU dan kelompok tadi? Yang jelas, selain beda pada akidah. Bahwa, NU adalah pengikut Asy'ariah, disebut kelompok 'Kholaf', sedang kelompok yang berseberangan tadi disebut sebagai 'Salaf' (dewasa ini, lebih dikenal dengan kelompok Salafy). Adapun perbedaan kedua adalah, bahwa NU adalah kelompok ahlussunnah yang masih memegangi Sufi sebagai bagian Islam. Sementara pada kelompok kedua, Sufi dikatakan bukan bagian dari Islam. Tapi, sebagai bid'ah, khurafat, dan takhayul.

Sekian, semoga tidak membingungkan. Mohon maaf jika ada kurangnya.

http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/message/13379/

14 comments:

Anonymous said...

boleh saya tau dapat referensi dari mana soal ini

Noviansyah Manap said...

Selamat Ramadhan. Sebenarnya kegelisahan sudah sangat menyebar di masyarakat. Di kompleks2 sekarang terjadi "perebutan" mesjid dan kelompok2 pengajian. Kejadiannya jadi berbalik seperti jaman dulu bapak - ibu kita, perbedaan tajam memuncak. Mengatakan bid'ah pada yasinan, qunut, bawa tasbih, salawat, kelompok zikir dll. AKHIRNYA silaturahim TERPUTUS.

PERBEDAAN TIDAK DIPERBOLEHKAN. TAFSIR berbeda dengan kelompok yang mengaku SALAFI dianggap SESAT.

Saya kasihan melihat ibu2 (yang sudah agak tua usia ibu kita 50-60an ke atas) mereka diminta meninggalkan semua yang sudah biasa mereka lakukan. Yasinan tidak ada orang yang datang, bahkan undangan untuk tahlian di tolak dan sepi...kasihan mereka dituduh bid'ah, dan tentu saja setiap yang bid'ah kata ustad-ustad baru itu membawa kita ke neraka...

Saya kira dakwah teman2 NU dan kelompok islam mayoritas saat ini sangat tertinggal. Sehingga membiarkan "serangan" seperti ini yang membingungkan UMMAT.

PERBAIKI metode DAKWAH, kembali turun ke masyarakat, tulis buku yang mampu menjawab semua serangan2 terhadap ISLAM TRADISIONAL itu.


SALAM ALAIKUM

N.MANAP AL BANJAR

Unknown said...

Inilah salah satu kelemahan kebanyakan umat islam, mudah sekali taashub sehingga tertutup untuk melihat kebenaran. Mempelajari apa yang dianggap kebanyakan orang "wahabi", dan semakin mempelajari secara menyeluruh, maka saya dapati memang "wahabi"lah yang layak disebut paling mendekati predikat ahlus sunnah wal jamaah. Silakan mempelajari dengan penuh keikhlasan, dengan semangat mencari kebenaran, tinggalkan fanatisme dan taqlid buta. Ingatlah, "wahabi" itu memperingatkan kita karena rasa sayang sebagai sesama muslim yang katanya saudara. mereka mengatak bid'ah, sesat, kafir, adalah merupakan ancaman-ancaman yang bentuknya umum sebagaimana Al Qur'and an Sunnah berbicara, tapi dalam salah satu akidahnya adalah tidak layak seorang muslim mengkafirkan saudaranya secara pribadi. Allahu a'lam, semoga Allah membuka hati kita pada hidayahNya di jalan yang lurus.

Noviansyah Manap said...

akhi abu zaid, itu hak anda mengatakan bahwa wahabi lebih dekat kepada ahlul sunnah. Sebagaimana mereka yang lain mengatakan seperti itu. Mereka punya argumen lengkap nash alquran dan hadist juga. Lihat diskusi2 dan kitab2 yang membahas masalah ini...
Mengatakan pihak di luar "WAHABI" sesat bahkan kafir...sangat gegabah...Mungkin bukan Anda tapi banyak dari kelompok ini yg berprilaku demikian.
ANDA bisa lihat argumen kelompok2 lain juga tersambung kepada para tabiin dan Sahabat, jika mengatakan bid'ah, berarti mengatakan PARA SAHABAT yang menjadi sandaran mereka juga BIDAH DAN SESAT...INNALILLAHI WA INNA ILAHI RAAJIUUN!
Coba Anda lihat sejarah WAHABI dari munculnya sampai sekarang, sikap mereka thp muslim yang lain (YG JUGA MENGUCAPKAN SYAHADAT). perpecahan diantara mereka sampai salaing mengkafirkan diantara mereka..
Saya tidak suka berdebat...tapi sikap TERTUTUP kata ANDA mungkin juga menghinggapi ANDA ketika memilih rujukan dan Argumen....

Bahkan Kelompok Syiah pun mengatakan MEREKA yang Sebenarnya AHLUSSUNNAH, baca buku2 mereka langsung bukan dari musuh2 mereka...

Lebih dari itu, Kita kembali kepada Rasulullah, lihat Dakwah BELIAU, CARA, AKHLAKNYA...Sudah kita mencontohnya?

salam

MamaZahra-Farhat said...

NU yang ada sekarang berbeda dgn yg dulu. sekarang sudah banyak ditunggangi orang2 JIL (Jaringan Islam Liberal) yg fatwa2nya menyesatkan. lihat aja, ulil Absar Abdalla yg dicalonkan sbagai ketua NU, dialah dedengkot terbesar JIL. apakah fatwa2 liberal ini layak digolongkan sbg ahlussunah

Anonymous said...

"King Saud & Wahabi: pengkhianat perjuangan khilafah rasulullah S.A.W" -Maulana Muhamad Ali Jauhar-

Malcreb said...

Sebetulnya sudah ribuan kitab ditulis oleh para ulama untuk menjawab tuduhan-tuduhan sesat wahabi. Tapi setiap generasi dari mereka selalu mengulang-ulang tuduhan serupa, dengan tanpa membantah jawaban dari para ulama. Jadi tuduhan bid'ah, sesat, kafir yang sering dilontarkan para wahabiyun itu sebetulnya cuma stereotype. Tuduhan tanpa dasar itu kemudian diikuti oleh pengikut baru mereka yang sebelumnya tidak memiliki dasar ilmu agama, bahkan banyak diantaranya mantan ahli maksiat yang gak ngerti agama.

Anonymous said...

Kalau mau lihat hasil karya faham Wahabi, lihatlah Saudi Arabia ( negara milik keluarga Alsaud), bagaimana toleransi mereka? bagaimana demokrasi mereka? dan bagaimana hak2 minoritas dan hak wanitanya? begitu pula kalau mau melihat isme isme ala barat lihatlah negara yang sudah mempraktekkannya hasilnya seperti apa?
mudah2an bermanfaat

Anonymous said...

tareeqat wahabi/salafi? antimusic ingkarnasyeed antiqunut antijumaat40kumpul inkarterawih20rakaat inkartahlilan antitalqin inkaryasinan kalau salafi abu jahal pun salafi?

Anonymous said...

pls visit youtube.com/user/brotherofheart

Anonymous said...

kalau wahabi benar, mengapa arab saudi membiarkan amerika membuat pangkalan militernya disana untuk menghantam irak, penyiksaaan terhadap tkw yang sengaja kasusnya ditutup-tutupi?

Anonymous said...

berbeda pendapat boleh. yg penting semangatnya mencari kebenaran yg hakiki hingga nyawa di ujung tenggorokan.

jangan pula perbedaan pendapat ini membuat silaturahmi jd terputus atau bahkan menumpahkan darah padahal syahadatnya sama.

setiap umat nabi & rasul ada yg dimuliakan dan ada pula yg diazabnya. dan azab bagi kaum muslmin adalah perpecahan.. Wallahu a'lam...

abu hasan said...

tolong baca untuk sekedar sharing, pencerahan wawasan dan beda sudut pandang dan referensi... http://al-firqotunnajiyyah.blogspot.com/search/label/ulama%20kita... http://media.isnet.org/islam/Etc/Wahabi.html... Juga bacalah ALQURAN surah ALMAIDAH:8 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"... semoga ALLAH menunjuki kita ke jalan yang lurus..

Anonymous said...

Ahlak suatu kaum mencerminkan iman.lihatlah akhlak orang2 saudi pada umumnya jauh dari ahlakulkarimah