Thursday, July 29, 2004

Kenapa Lahir Anak Perempuan?

To-Ochie,

Selamat buat Ochie atas kelahiran putri pertamanya, semoga menjadi anak yang solihah. Amien.

***

Tetapi, saya penasaran. Pertanyaan yang selalu menggoda saya: kenapa setiap pasangan yang baru nikah berkecenderungan melahirkan anak perempuan? Saya tidak perlu menyebut contoh, kenyataan di sekitar kita mengatakan begitu. Sedang anak nomor kedua yang lahir berikutnya akan cenderung berjenis kelamin laki-laki, tapi seringkali masih tetap juga dengan jenis kelamin perempuan. Dengan rekayasa sosial yang ada dewasa ini di masyarakat Indonesia --meminjam istilah dari Jalaludin Rakhmat-- yang disukseskan oleh rezim orba: keluarga bahagia adalah keluarga dengan dua anak, dan gilirannya akan memandang sinis kepada keluarga yang beranak pinak banyak, akan makin membuat dunia ini penuh dengan wanita. Itu artinya, kita akan mempercepat kiamat, karena salah satu tanda kiamat, kata Nabi, rasio perbandingan cewek dan cowok tidak seimbang --meskipun ini masih perlu didebatkan.

Kenapa setiap kelahiran anak pertama lebih sering perempuan? Saya tidak tahu jawaban pastinya, karena saya bukan dokter dan ahli biologi. Sementara itu, pada banyak pasangan yang setelah nikah tidak ingin segera mengagendakan punya anak, menunda hingga beberapa tahun, minimal beberapa saat, kebanyakan punya kecenderungan melahirkan anak berjenis kelamin laki-laki. Kenapa bisa begitu? Saya curiga, itu terkait dengan faktor X dan Y sperma pasangan laki-lakinya.

Konon, kromoson X pada spermatozoid yang bakalan menjadi anak laki-laki memiliki sifat hidup pendek, tapi gesit. Hidup spermatozoid X ini bisa bertahan agak lama dalam keadaan 'basa'. Dan, kromoson X akan cepat mati dalam keadaan 'asam'. Sedang kromoson Y bersifat sebaliknya: lamban, tapi tahan lama, dan hidup dalam keadaan 'asam'.

Dalam keadaan normal, "liang" wanita bersifat 'asam'. Jadi, jika terjadi pembuahan, dalam keadaan 'asam' ini, maka Y bisa dipastikan akan menang, sedang X akan mati lemas. Sedang, wanita yang baru mengalami orgasme seksual, "liang" bersifat 'basa', sehingga kalo terjadi pembuahan, insya Allah, akan berjenis kelamin laki-laki. Semudah itu kah? Mungkin, hanya Allah yang tahu. Singkatnya, pasangan baru nikah yang pada malam pertama tidak memakai "karet pengaman", saya yakin, saat si istri belum sempat orgasme, "liang" belum sempat menjadi 'basa', tiba-tiba sudah terjadi pembuahan. Y lah yang berhasil bertemu dengan ovum, lahirlah anak perempuan. Saya jadi ingat sindiran Allah dalam firman-Nya: "Inna kholaqnal insaana min 'ajal" (Artinya: manusia diciptakan dengan tergesa-gesa).

Wallahu a'lam. Mohon pencerahannya jika pembaca lebih tahu.

http://groups.yahoo.com/group/kmnu2000/message/14154/

No comments: